Minggu, 23 Juni 2024
Pendidikan Menurut Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan suatu proses yang tidak hanya mencakup pemberian pengetahuan kepada siswa, tetapi juga pembentukan karakter dan kepribadian individu sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab dan berkualitas. Pengajaran dalam pandangan Ki Hajar Dewantara tidak hanya sebatas penyampaian materi pelajaran, tetapi juga harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan mendidik, sehingga siswa dapat belajar dengan penuh minat dan motivasi. Pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara harus dilakukan secara holistik, yaitu mengintegrasikan aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual agar tercipta siswa yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era globalisasi yang semakin kompleks.
Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa, meyakini bahwa pendidikan harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang menuntun individu menuju kesejahteraan dan kesempurnaan. Menurutnya, pendidikan seharusnya tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi pelajaran semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan moralitas siswa. Ki Hajar Dewantara juga mendorong adanya pendekatan holistik dalam pendidikan, yaitu pendekatan yang memperhatikan dan mengembangkan potensi-potensi siswa secara menyeluruh, termasuk aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual.
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan realitas sosial. Menurutnya, pendidikan seharusnya dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang situasi dan kondisi masyarakat, serta memberikan solusi yang nyata bagi permasalahan yang dihadapi. Pendekatan ini akan memberikan siswa pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan sekitarnya dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan yang menuntun menurut Ki Hajar Dewantara bukan hanya sekadar memenuhi standar akademik, tetapi juga mengarahkan individu untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan berkontribusi positif bagi kemajuan sosial.
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan anak haruslah diselaraskan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta menghormati keberagaman dan keunikan setiap individu. Pendidikan anak harus memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang peduli terhadap kelestarian bumi. Selain itu, kodrat zaman juga harus dipertimbangkan dalam pendidikan anak, karena zaman yang terus berkembang memerlukan anak-anak untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Pendidikan anak harus membekali mereka dengan kemampuan beradaptasi dan bersaing di era globalisasi ini, serta memperkuat nilai-nilai kearifan lokal untuk menjaga identitas bangsa dan budaya. Dengan demikian, pendidikan anak yang bersinergi dengan kodrat alam dan kodrat zaman dapat menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Budi Pekerti
Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, peran orang tua sebagai guru, penuntun, dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.
Page 6
YOUR NOTES AND QUESTIONS
Langganan:
Postingan (Atom)
![](https://i.ytimg.com/vi/f8CrvY-a3oo/hqdefault.jpg)
-
https://drive.google.com/drive/folders/13rVyF2f54oSFsenaIlunBNehDI21wceH?usp=sharing
-
Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan suatu proses yang tidak hanya mencakup pemberian penge...